Sebuah studi di Amerika telah menemukan, risiko
pre-eklampsia pada ibu hamil akan meningkat 41% jika mereka telah
menjalani perawatan IVF.
Pre-eklampsia bisa berpotensi fatal bagi ibu dan janin yang baisanya terjadi sekitar usia kehamilan 20 minggu. Dapat menyebabkan tekanan darah melonjak, retensi cairan dan protein dalam urin. Para media belum mengetahui pasti penyebab pre-eklampsia yang dapat mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin. Dalam kasus ringan dapat dipantau secara ketat, namun pada kasus berat ibu hamil harus dirawat di rumah sakit untuk penanganan lebih dini. Pre-eklampsia juga dapat menyebabkan eklampsia jenis kejang yang mengancam jiwa.
Para ahli dari universitas AS dan pusat-pusat peniltian terbaru menemukan risiko pre-eklampsia jauh lebih tinggi pada kehamilan IVF dibanding kehamilan alami. Temuan ini berasal dari enam studi penelitian baru oleh para ahli dari universitas AS dan pusat-pusat penilitian kehamilan. Para peneliti akan menyajikan temuan mereka di American Society for Reprosukdi (ASRM) sebuah konferensi kedokteran di Orlando. (ME)
Pre-eklampsia bisa berpotensi fatal bagi ibu dan janin yang baisanya terjadi sekitar usia kehamilan 20 minggu. Dapat menyebabkan tekanan darah melonjak, retensi cairan dan protein dalam urin. Para media belum mengetahui pasti penyebab pre-eklampsia yang dapat mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin. Dalam kasus ringan dapat dipantau secara ketat, namun pada kasus berat ibu hamil harus dirawat di rumah sakit untuk penanganan lebih dini. Pre-eklampsia juga dapat menyebabkan eklampsia jenis kejang yang mengancam jiwa.
Para ahli dari universitas AS dan pusat-pusat peniltian terbaru menemukan risiko pre-eklampsia jauh lebih tinggi pada kehamilan IVF dibanding kehamilan alami. Temuan ini berasal dari enam studi penelitian baru oleh para ahli dari universitas AS dan pusat-pusat penilitian kehamilan. Para peneliti akan menyajikan temuan mereka di American Society for Reprosukdi (ASRM) sebuah konferensi kedokteran di Orlando. (ME)
0 komentar:
Posting Komentar